Clever Mom & Kidz (About Me) - Part 1 (baby)

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam ini kepada saya dan keluarga, beserta para pembaca sekalian.
Shalawat dan Salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, beserta keluarga dan sahabatnya.

Kali ini, entah kenapa saya ingin sedikit sharing tentang kisah saya sebagai Working Mom, gimana cara saya mengatur waktu antara anak, keluarga, dan pekerjaan.
Ya, saya adalah satu dari sekian banyak ibu-ibu bekerja, yang telah memiliki 3 orang anak, 2 laki-laki, dan 1 perempuan, yang saat ini (Feb 2016) mereka akan berumur 11th, 8th, dan 4th.
Mungkin bagi sebagian orang, menjadi ibu adalah hal yang biasa, hal yang lumrah, dan tidak ada istimewanya.  Namun bagi saya, untuk bisa menjadi seorang ibu yang bisa tetap memperhatikan anak, dengan waktu yang terbatas, adalah PR tersendiri :)

Keinginan menulis ini, Berawal dari obrolan sahabat-sahabat saya di group WA (whatsapp) yang memiliki anak bayi (meskipun bukan anak pertama), dan mereka adalah ibu rumah tangga (Full time mother), lalu bertanya-tanya "dimana ya, yang jualan bubur bayi sehat di sekitar sini?"...  Lalu di timpalilah oleh ibu2 yang lainnya, "ada di sini lho, kalau sore disini, kalau pagi disini, ..dll.."  ada juga yang ibu lain yang sama2 punya bayi menimpali "kalau aku belinya langsung sekalian 3 porsi bu, jadi gk nyari2 lagi, kalo pas baby nya mau makan".... Membaca postingan2 seperti ini, jiwa ke-ibu-an saya (cie..) langsung terpanggil, dan spontan ikut komen di situ.  "ya ampuun... buibu, anaknya kan baru makan kok udah di kasih bubur bayi beli? Kasian atuh.  Sekedar sharing, meskipun saya bekerja, tapi urusan makan anak mah saya bikin sendiri".   Itulah sepenggal cuplikan dari obrolan kami....

Akhirnya, malam itu, saya sharing di group, bagaimana saya menyiapkan makanan untuk anak ke-3 saya waktu bayi, dengan menggunakan metode Frozen Food.  Saya juga ikutan jadi anggota milis MPASI Rumahan saat itu, meskipun hanya member pasif (karena memang gak jago masak, jadi gak bisa share2 resep kayak ibu2 yang lain di milis tsb).
Alhamdulillah, antusias para ibu2 sahabat saya di group itu positif, dan semoga, mereka benar2 berusaha untuk memberikan makanan yang terbaik untuk anak-anak mereka (terutama yang masih bayi dan balita), karena makanan yang masuk ke tubuh anak kita, merupakan Investasi jangka panjang bagi kesehatan mereka dimasa depan.

Nah... kali ini, boleh dong saya juga sharing di blog-nya 'Atikah Store, (kan saya Ownernya, ya boleh lah ya...), tentang tips dan trik bagaimana menjadi Ibu yang Pintar, dengan segala keterbatasan yang ada.  Meskipun saya juga masih jauuh dari sempurna...  Yaa, pokoknya, yang baik silahkan di ambil, yang buruk buang aja di tempat sampah ya... ;)

Menjadi Ibu Rumah Tangga, saya yakin sibuknya itu jauuh lebih rempong dari pada ibu2 yang bekerja di kantor.  Jadi Full time mother itu, pasti selalu di 'gelendotin' sama anak, apalagi kalau punya baby, dan masih menyusui, pasti gak mau lepas tuh dari ibunya.  Gk bisa ngapa2in deh.  Itu juga yang saya rasakan kalau pas hari libur, hehehe...

Tapi, sesibuk apapun kita, jangan menjadi alasan untuk kita menjadi 'malas' dan jadi 'hilang ide'.  Justru karena keterbatasan itu, kita harus pintar untuk mencari jalan keluar.
Salah satu hal yang saya lakukan adalah, memakai metode Frozen Food untuk Qonita, untuk MPASInya.  Kenapa frozen food, karena itu yang menurut saya paling 'bisa' saya lakukan, untuk memberikan makanan alami kepada anak saya, ketimbang saya harus beli bubur instant, maupun bubur bayi siap saji. 

Terus terang, kalau flashback ke belakang, sebetulnya banyak juga dosa masa lalu saya, terhadap 2 anak saya sebelumnya, dan saya sungguh menyesal, karena "baru sadar" setelah punya anak ke-3. Tapi, better late than not at all. Pengalaman adalah guru terbaik, itulah hidup, ada proses pembelajaran (sok wise, hehehe...)

Waktu saya melahirkan anak pertama, Zaky, saya bekerja di sebuah perusahan PMA, dengan jam tayang tinggi (selalu pulang malam).  Waktu itu belum ada BB, android, dll.  Jadi informasi sangat minim (gak bisa bersosialisasi (no time), karena sudah kecapean, dan gak ada akses internet. Alasaaan!!!)

Waktu lahir Mas Zaky. ASI saya tidak keluar, (meskipun sudah di massage, minum jamu, makan daun katuk, dll, tapi teteup gaaak keluar2 juga), akhirnya SUFOR lah dia... Waktu itu belum marak juga kampanye ASI.  Lalu, saat dia MPASI juga, saya beli bubur susu dan bubur instan yang 'Mahal' punya lah (dijajaran rak Hypermaket itu), karena saya pikir, harusnya kalau makanan mahal lebih baik juga gizinya (pikiran bodoh jaman dahulu).  Pokoknya, kesalahan saya pada anak pertama ini, buaanyak (menurut saya)...  ihiks... Maafin mama ya Mas...  Newbe yang awam...

Ternyata, setelah sekian lama, dia sudah besar, saya juga baru tau kalau si Mas Zaky ternyata ada "Tongue Tie". Saya juga taunya waktu berobat ke dokter dan dia gk bisa menjulurkan lidahnya dg sempurna, dan lidahnya itu, asli terbelah kayak bentuk "love" gitu.  Mungkin itu juga sebabnya dia gak bisa menyusu maksimal, dan ASI saya jadi gak keluar.

Lalu, saat Zaky berumur 2 tahun, saya hamil anak ke-2 dan memutuskan untuk keluar dari perusahaan PMA besar itu, daaan memilih menjadi guru di sekolah saya dulu, salah satu SMK terbaik di Jakarta utara.  Selama 1 tahun saya menjadi guru honorer disana, lalu di tahun ke-2, ada peraturan baru sehingga guru2 honorer menjadi lebih sedikit jam mengajarnya, sedangkan saya tidak mempunyai jam mengajar di tempat lain, akhirnya saya memutuskan untuk kembali bekerja di kantor, dan kebetulan ada tawaran dari teman saya di kantor tempatnya bekerja.  Singkat cerita, saya kembali bekerja di kantor.

Saat Mas Dzikri lahir, Alhamdulillah, ASI saya bisa keluar, meskipun tidak banyak seperti ibu-ibu yang lain, namun saya bisa menyusui anak saya hingga dia kenyang (cukup lah).  Nah, setelah bekerja full time di kantor lagi, sementara ilmu saya tentang manajemen ASI juga masih NOL, cuma katanya-katanya, sempat saya beberapa hari memompa ASI di kantor, namun karena kurang di manage dengan baik, akhirnya ASI nya mampet, dan kering.
Jadilah Dzikri hanya ng-ASI selama 6 bulan (bukan ASIX juga, sudah di campur SUFOR).
Saat MPASI, makanannya juga sudah lebih baik, pakai nasi tim, pakai ceker, yaaa... lebih alami lah, meskipun terkadang beli bubur instant juga #teteuup :(

Begitu anak ke-3 lahir di tahun 2012, Alhamdulillah hidayah datang lewat teman lama saya yang saat itu juga sedang hamil tua, panggilannya Bunda Syafiq (anaknya beda 3 bulan dengan Qonita).  Dia yang sedang menantikan kelahiran anak pertama itu, rajin banget browsing2 tentang ASI, AIMI, suruh saya follow ID nya @AIMI, @ayahasi di twitter, dan selalu ngirimin link-link tentang ASI dan kisah2 perjuangan para ibu yang berusaha memberikan ASI Exclusive kepada anaknya.  
Waktu Qonita lahir, masih di rumah sakit, suami saya gak tahan mendengar anak saya nangis terus, dan dia juga sudah "hafal" dengan masalah ASI saya yang memang biasanya cuma sedikit.  Jadi, belum apa-apa dia menyuruh suster untuk memberikan SUFOR (daripada anaknya kelaparan, katanya).  Saat itu pemberian ASI Exclusive sebetulnya sudah marak, maka sayapun di suruh menandatangani surat pemberian ijin untuk memberikan SUFOR kepada anak saya.  Sedih sebetulnya, karena saya sudah bertekad untuk memberikan ASI exclusive kali ini.  Namun, apa boleh buat, akhirnya saya tandatangani juga surat tsb.

Singkat cerita, Bunda Syafiq yang sedang hamil besar, terus mengirimkan info2, link2 bermanfaat, dan senantiasa memberikan semangat, sehingga akhirnya saya pun kembali bertekad untuk menghentikan SUFOR dan berusaha hanya memberikan ASI saja kepada Qonita.  Saya pun melakukan konsultasi by email dengan AIMI, dan mereka menyarankan saya untuk re-laktasi, karena sufor yang di konsumsi Qonita sudah cukup banyak waktu itu (kurang lebih 4x400gr).  Saya kuatkan niat, bulatkan tekad, dan Alhamdulillah, ASI saya bisa mencukupi kebutuhannya tanpa di bantu SUFOR.

Qonita akhirnya bisa ASI Ekslusif (gak ekslusif juga sih, yaa... Kelas bisnis lah ya, klo standard kereta, karna dah kecampur sufor juga pertamanya, hahaha...) Selama 6 bulan, dan bisa terus ng-ASI sampai 2th 2 minggu. Alhamdulillaah...
Nah, setelah saatnya MPASI saya juga bertekad kuat untuk memberikan HANYA yang ALAMI untuk anak ke-3 ini.
Alhamdulillah-nya lagi, kali ini punya teman2 yg anaknya sepantaran, dan kita saling mendukung, saling share informasi, ttg bayi2 kita, ngomongin stok ASIP n makanan2 buat bocah. Sampe2 kita bikin BBM group BUSUI (blm jaman whatsapp). Pesertanya cuma 4 emak2 rempong (Bunda Syafiq, Mama Ryu, Mama Marvelle & Akyu), yg sama2 bekerja, dan ASIP nya kejar tayang, hahaha... Temen2ku yang 3 itu semuanya newbe lho, baru anak pertama, makanya mereka semangat banget, nah cuma saya yg sudah anak ke-3 (tp baru melek mata), meskipun usia saya yg paling muda (uhuy...).

Singkat cerita, اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ... Saya punya 3 anak, yang masing2 punya cerita. Masing2 lahir di company yang berbeda. Dan الحمد لله nya lagi, perjalanan hidup saya semakin kedepan menjadi semakin baik dalam mengurus dan mendidik anak2 saya.  Menyesal boleh, tapi kita harus move on, dan harus terus belajar, terus update, dan jangan malas n sok pintar.

Boleh dibilang anak pertama saya itu anak pabrik, anak kedua anak separo2 (pabrik & alami), anak ketiga sangat alami, baik dari ASI maupun MPASI nya... Hahaha...

Nanti kita lanjut cerita tentang tips Alami nya ASI & MPASI Qonita dipage berikutnya yaaa...  إن شاء اللّه تعالى  

Thanks for visiting n read this story...
شُكراً وجزاك اﻟلّہ خـــيرًا

Arvi - Moms of Zaky, Dzikri, Qonita





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ustadzah Ummu Ihsan - my 1st meet

Madu Anak Syamil

Cara Melipat Javan Bed Canopy