Perjalanan Pertamaku Ke Tanah Haram (Just Share)
Bismillah…
Alhamdulillah, atas Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk
pertama kalinya, aku dan suami bisa menunaikan Ibadah Umrah ke Tanah suci.
Tgl 9-17 Maret 2017 adalah tanggal perjalanan kami. Bersama
dengan adik iparku (adik perempuan dari suamiku), dan temanku sekeluarga (Mba Lili + suami
+ anak + menantu nya yang baru menikah), kami pergi dari Bandara Soekarno
Hatta, langsung ke Bandara King Abdul Aziz - Jedah (tanpa transit), menggunakan
Pesawat Saudi Airlines.
Hari Pertama (Kamis, 9 Maret 2017)
Perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta (pesawat take off pukul 20.20)
Hari Kedua (Jum’at, 10 Maret 2017)
Tiba di Jedah pukul 2
pagi waktu Jeddah, langsung bertolak ke Madinah, perjalanan dengan bus -/+ 8
Jam. Transit untuk Sholat Subuh &
Sarapan dulu di Masjid & Pom Bensin, tiba di Madinah -/+ pukul 10 pagi
waktu Madinah. Kemudian kami siap-siap
sholat Jumat di Masjid Nabawi. Kami
menginap di “Alrawasi SAFIR” Hotel, dekat dengan GATE-15 Masjid Nabawi. Alhamdulillah, Karena letaknya yang cukup
dekat, jadi kami cukup sering bolak-balik hotel-masjid.
Malam harinya kami
pergi ke Raudhoh untuk beribadah, Alhamdulillah, kami bisa sholat dan berdoa
cukup lama disana. Diantara Doa yang ku
panjatkan adalah, aku berharap, agar anak-anakku kelak bisa menimba ilmu di Kota
Nabi, Madinah / Mekkah, Aamiin.
Kami kembali dari Raudhoh ke Hotel -/+ jam 11 malam.
~~~
Hadits keutamaan raudhah
Syaikh Abdullah bin Jibrin rahimahullah ketika
ditanya mengenai hadits:
ما بين بيتي ومنبري روضة من رياض الجنة
“antara rumahku dan
mimbarku adalah taman (raudhah) dari taman-taman surga”
Beliau menjelaskan: “hadits
ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Ali bin Abi Thalib dan Abu Hurairah dan
beliau menilai hadits ini hasan gharib dari Ali. Juga
diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Muslim dan selainnya dari jalan lain yang di
dalamnya terdapat tambahan:
ومنبري على حوضي
‘dan mimbarku (kelak)
akan berada di atas telagaku‘
Makna hadits ini menyatakan
bahwa area tersebut (raudhah) memiliki kemuliaan dan keutamaan.
Barangsiapa yang shalat di sana seakan-akan ia telah duduk di taman dari
taman-taman surga. Sehingga menjadikan shalat yang dilakukan di
sana berpahala banyak. Sebagaimana juga shalat di bagian masjid Nabawi yang
lain dilipat-gandakan pahalanya 1000 kali dari shalat di masjid lain kecuali
masjidil haram”.
Disunnahkan beribadah di raudhah
Syaikh Abdullah bin Jibrin rahimahullah juga
mengatakan: “raudhah adalah area di sekitar mimbar yang biasa
digunakan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam untuk
berkhutbah. Berdasarkan hadits yang telah disebutkan di atas, raudhah ini
termasuk dalam taman-taman surga. Oleh karena itu disunnahkan shalat di raudhah
baik shalat fardhu ataupun shalat sunnah. Demikian juga disunnahkan
i’tikaf atau duduk untuk berdzikir atau membaca Al Qur’an di sana. Karena
beribadah di sana terdapat pelipat-gandaan pahala”
Hari Ketiga (Sabtu, 11 Maret 2017)
Subuh Pertama di Madinnah…
Bahagiaa rasanya, bangun penuh semangat, untuk Sholat Subuh Berjama’ah di
Masjid Nabawi. Usai sholat Subuh, dan ketika selesai Dzikir sholat fardhu, tak
sengaja aku melihat HP yang sedang di silent ada telp masuk, nomernya tak di
kenal, aku langsung mengangkatnya… Dari ujung sana terdengar suara ikhwan :
“Assalamu’alaikum, apa benar ini orang tua dari Abiyyu Zaky Putra?” “Iya,
Benar” jawabku. “Kami dari pesantren Al-Irsyad (aku gak ngeuh, dengernya
Al-Minhaj) ingin memberitahukan bahwa Abiyyu Zaky Di terima di pesantren kami,
Karena menggantikan Santri yang mengundurkan diri.” “Oh iya, Ustadz kebetulan
saya sedang Umroh, sekarang saya sedang di Madinah, dan anak saya kan memang
sudah di terima Ustadz, tidak menggantikan siapa2, sudah diterima dari awal,
dan saya juga sudah melunasi seluruh pembayarannya.” Jawabku. “Oh begitu ya bu,
jadi anak ibu sudah diterima di pesantren lain?” Makin aneh delam hati, kenapa
si ustadz ini bingung ya?
Baru lah aku teringat, kalau Zaky juga pernah test di
pesantren Al-Irsyad Tengaran, Salatiga.
Pesantren ini adalah salah satu pesantren tertua, dan telah mendapatkan
Akreditasi dari Universitas Madinah.
Lulusannya 30% di terima di Universitas Madinah.
Kemudian aku tanya lagi
“Ustadz, afwan… ini dari pesantren Al-Irsyad atau Al-Minhaj ya?” “Dari
Al-Irsyad, ibu…” “Al-Irsyad Tengaran?” tanyaku menegaskan. “Iya bu…” jawabnya lagi. “Ustadz, afwan saya sedang
Umroh, jadi bagaimana Ustadz? Anak saya di terima di Al-Irsyad ustadz? Tapi
saya kan harus bicara dulu dengan anaknya ustadz, kira-kira kapan terakhir saya
harus kasih jawaban ya ustadz?” tanyaku, sambil mulai sedikit tertegun. “Oh, baik bu, maaf mengganggu ibadahnya, kalau
bisa sebelum tgl 18 Maret ya bu” “Baik ustadz, Jazakallahu khoir”… Menutup
Telepon.
Setelah telepon aku tutup, aku langsung Sujud Syukur, sambal menangis bercucuran air mata… Yaa Allah…
Apakah ini jawaban atas Doa Hamba semalam di Raudhoh? Merinding, dan tak kuasa
membendung air mataku ini… MaaSyaa Allah… Begitu Dahsyat nya kekuatan Doa di
Tanah Suci ini… Ku peluk adik ipar di sebelahku untuk meluapkan kebahagian
ini. Seusai sholat, kucari suamiku, dan
ketika bertemu dia pun tak kalah bahagia, sampai lemas lututnya mendengar kabar
bahagia ini. Alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamiin…
Jadi ceritan awalnya (OOT dari tema Umroh), anakku yang pertama, Zaky sekarang kelas 6 SD, dan beberapa bulan lalu sudah test di 2 pesantren untuk melanjutkan SMP, yaitu di Minhajus Shahabah (Al-Minhaj) Bogor, dan Al-Irsyad - Tengaran, Salatiga. Sebelum test di Al-Irsyad, kami sudah mendapat pengumuman kelulusan dari Al-Minhaj, dan hasilnya Zaky diterima, dan kamipun sudah memberikan DP sebesar 70%. Setelah itu, baru Zaky test di Al-Irsyad, dan selang beberapa waktu mendapat pengumuman dari Al-Irsyad, yang menyatakan Qadarullah Zaky tidak di terima. Sebetulnya ada cabang Al-Irsyad di Majalengka, tapi suamiku bilang, kalau di cabang tidak usah lah, mendingan di Al-Minhaj saja. Jadi kami memang hanya fokus untuk ke Al-Irsyad pusat saja.
Karena sudah keluar pengumuman Zaky tidak diterima, maka sebelum berangkat, kami lunasi dulu biaya PSB Al-Minhaj 100%. Sudah tidak ada lagi pikiran untuk ke Al-Irsyad atau apapun, Zaky juga sudah fokus mau ke Al-Minhaj. Hingga ada telepon hari ini, yang membuat kami cukup tercengang. Subhanallah... Alhamdulillah...
Awalnya, waktu kami telepon Zaky kerumah, anaknya juga sudah tidak berminat, dia tetap ingin di Al-Minhaj, karena teman-teman sekolahnya banyak disana. Namun setelah kami sampai rumah, berdiskusi langsung dengannya, Alhamdulillah akhirnya dia memutuskan untuk masuk Al-Irsyad, dan Alhamdulillah juga, biaya PSB di Al-Minhaj bisa di kembalikan, setelah suami saya menghadap Mudir di sana... Alhamdulillah segala sesuatunya di Mudahkan oleh Allah...
Baiklah, cerita umroh selanjutnya: Siang hari nya (-/+ jam 8/9 pagi) kami pergi City Tour di
Madinnah. Kami pergi ke Masjid Quba,
sholat Dhuha di sana, kemudian ke Kebun Kurma, dan terakhir kami pergi ke
Gunung Uhud.
Hari Keempat (Ahad, 12 Maret 2017)
Hari terakhir di Madinnah… Kami berharap untuk bisa mengikuti Kajian berbahasa
Indonesia di Gate-25. Menurut info
muthowwif di Raudhoh kemarin, di Gate-25 ada ustadzah asal Indonesia yang
setiap ba’da subuh mengisi kajian sini, berbahasa Indonesia. Nama nya adalah ‘Abdah Soraya (‘Abdah –
panggilan orang arab untuk Ustadzah, begitu menurut muthowwif kami). Akhirnya sebelum adzan subuh, kami sudah
bergegas ke Gate-25 yang jaraknya cukup jauh dari hotel kami (Gate-15). Dari
Ujung ke ujung. Di Gate-25 ini juga ada
ustadz yang mengisi kajian, yaitu Ustadz Abdullah Roy, tapi ttp menyampaikan
dalam Bahasa Arab, jadi kita tinggal memakai Headset Translator saja. Namun, Qadarullah kami tidak menemukan kajian
tersebut, mungkin Karena ini hari Ahad, apa mungkin salah gate (salah info dari muthowwif), atau apa, kami tidak tau, . Semoga Allah mencatat niat kami untuk
ber-Tholabul ‘Ilmi di Masjid ini. Aamiin…
Siang hari nya kami Bertolak ke Mekkah untuk melaksanakan
Ibadah Umroh. Perjalanan memakan waktu
-/+ 6 jam. Sebelum memasuki kota Mekkah
(tanah Haram), kami mengambil Miqat dulu (untuk Umroh) di Masjid Birr ‘Ali. Kami sholat Tahiyatul Masjid & Sholat
Dhuha disana, kemudian langsung melanjutkan perjalanan (berniat Umroh, dan
sudah dalam keadaan Ihram. Sepanjang
Jalan kami ber-Talbiyah). Tiba di Mekkah, langsung ke Hotel bintang 4 “Azka Al-Safa”, tidak jauh dari
Masjidil Haram (-/+ 200 meter). Hotelnya
jauh lebih bagus dari Hotel Safir di Madinah kemarin. Alhamdulillah. Kami tiba
sudah cukup senja. Pembagian
kunci kamar cukup lama, sehingga kami tidak sempat sholat maghrib di Masjidil
Haram. Jadi kami hanya sholat maghrib
& Isya di Musholla Hotel. Sebelum
memulai Umroh, kami makan malam, & istirahat sebentar di Hotel, kemudian
ba’da Isya kami mulai ibadah Umroh, hingga jam 11 malam (baru selesai Sa’i).
Yang laki-laki langsung ber tahalul di barbershop depan hotel, sedang kami yang
wanita ber tahalul di kamar hotel.
Setelah itu, baru kami mandi, Karena sudah bertahalul.
Kesan Pertama Melihat Ka’bah… Tidak bisa di ungkapkan dengan
kata-kata… Seperti Mimpi jadi Nyata, yang biasanya hanya melihat gambar, atau
siaran TV, akhirnya bisa langsung melihat, mendekati, bahkan menyentuhnya…
Maasya Allah…
Melakukan Tawaf Umroh & Sa'i untuk pertama kalinya juga rasanya, tidak ada satu katapun yang bisa melukiskan kenikmatannya... Lelah, namun tak terasa... Barakah in syaa Allah...
Hari Ke-5 (Senin, 13 Maret 2017)
Acara
Bebas – Sholat, Tawwaf, dan memuaskan diri beribadah di Masjidil Haram. Melihat-lihat dalamnya masjidil haram,
melihat para Tholabul ‘Ilmi menuntut ilmu di dalam Masjid, mulai dari
anak-anak yang berjejer menunggu giliran menghafal Al-Quran, sampai mahasiswa yang kuliah disana, semuanya bisa di saksikan, karena memang kegiatan itu rutin di adakan di dalam masjid, banyak halaqoh-halaqoh nya disana. Rasanya... Makin bersemangat untuk menyekolahkan anak-anak kami di sini... Sejuuuk, Syahduu, benar-benar damaaai melihatnya...
Teman2nya menantu teman saya juga banyak yang kuliah disini, dia jadi Reunian deh, tapi kita juga senang melihatnya.. MaaSyaa
Allah… Sejuuk sekali pemandangannya melihat mereka.
Hari Ke-6 (Selasa, 14 Maret 2017)
City tour ke Arafah, Mina, Muzdalifah, dsk. Tiba kembali Dzhuhur.
Hari Ke-7 (Rabu, 15 Maret 2017)
Bebas – Jalan2 pribadi ke Tanah Abang nya Mekkah, naik Taxi ber-9, 1 orang
bayar @5 real. Ke Pasar Ja’faryiah Mekkah (letaknya -/+ 1 KM dari Masjidil
Haram). Orangnya ramah2 disana, harganya juga murah2, dan bisa di tawar
pastinya. :) Orang Indonesia sangat welcome disana.
Selama 3 hari di Mekkah ini, setiap hari kami usahakan untuk
bisa ber-Tawwaf lebih dari 1x. Karena
sebaik-baik ibadah di Masjidil Haram ini adalah Tawwaf. Biasanya kami bertawwaf sebelum subuh (-/+
jam 3 kita sudah bersiap2 dari hotel), kemudian tawaf lagi sesudah
ashar/maghrib/isya.
Hal yang paling mengesankan selama kami di sini yaitu, kami
(terutama yang wanita) bisa bertemu langsung dengan Syaikh Sudais. Sudahlah setiap sholat Subuh, Magrib &
Isya kami begitu bahagia bisa mendengar lantunan bacaan Qur’an nya yang begitu
Merdu, Syahdu, dan sesekali di iringi Isak Tangis secara LIVE (biasanya kan hanya dengar suara beliau di Murrotal saja), kami pun bisa melihat beliau
lewat setiap kali hendak menyholati jenazah, setelah selesai sholat fardhu. Tempat sholat favorit kami (yang selalu di
lewati oleh Syaikh) adalah, lokasi tempat sholat akhwat yang berada di sebelah
kanan escalator turun, “exit to Ajyed” – Gate “King Abdul Aziz”.
Begitu bahagianya aku, saat pertama kali
melihat beliau, aku sampai menangis dan memeluk temanku… Bagaikan mimpi bisa
ketemu Ulama besar seperti beliau… MaaSyaa Allah… Dan dalam setiap kesempatan
beliau lewat, aku berusaha untuk memberi kan salam kepada beliau, dan
Alhamdulillah salam kami selalu di jawab. Kami hanya mengharap do’a dari orang sholih ini (dari jawaban salam berliau) Semoga Allah meng-ijabah. Aamiin…
Untuk sunnah2 ketika Tawwaf, saya pribadi belum kesampaian
memegang, atau bahkan mencium hajar Aswad, apalagi berdoa di Multazam. Tapi
bisa mengusap rukun Yamani, dan bisa sholat di Hijir Ismail saja, sudah
Alhamdulillah.
Kami hanya Umroh 1x, Karena memang begitulah sunnahnya. Kalau mau umroh berkali2, ya harus mulai dari
Tanah suci lagi. Tidak ada Sunnah umroh
yang k2, k3, dst dalam 1 perjalanan umroh kita.
Begitu yang saya pahami dari Ust. Erwandi Tarmidzi MA, ketika kami
manasik bersama beliau.
Hari Ke-8 (Kamis, 16 Maret 2017)
Check out dari Hotel, menuju Jeddah, mampir di Pusat Pertokoan “Toko Ali Murah“
dan makan Bakso Mang Oedin di sana, kemudian mampir di Masjid Terapung (masid
Ar-Rahmah), sholat Maghrib & Isya, kemudian makan malam disana, langsung
menuju Bandara King Abdul Aziz, hingga penerbangan pagi hari pukul 5 pagi.
(menginap di Bandara).
Hari Ke-9 (Jumat, 17 Maret 2017)
Tiba di bandara Soekarno Hatta jam 19.30
Malam. Sampai dirumah hampir pukul 10 malam. Disambut orang tua, anak-anak, kakak2 & keponakan2ku... Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin…
-----------------------------------------------------------------
Sedikit TIPS untuk
yang akan berangkat Umroh :
# Siapkan sedekah terbaik kita dari Tanah air…
FYI – disana
gk ada kotak amal, jadi kalau mau amal disana bingung. Kalau mau wakaf, misal wakaf Qur’an atau
Kursi sholat, disana sudah buanyak buanget, jadi not recommended (begitu pesan
Ustadz Erwandi waktu kami manasik umroh bersama beliau. Beliau bilang, wakaf itu baiknya adalah di
tempat dimana banyak orang yang membutuhkannya, misalnya kita wakaf Al-Quran di
daerah terpencil, atau bahkan ke tetangga kita yang kurang mampu, itu lebih
manfaat, krn di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, Al-Quran itu Al-Qurannya
sudah sangat banyak). Jadi, kita siapkan
saja sesuatu yang bisa kita bagi2 disana, misalnya Permen (bawa beberapa
kantong), Biskuit (yg sudah di packing kecil), atau apapun, untuk di bagikan
kepada para Jama’ah, yang keseringan tinggal di masjid untuk waktu yang cukup
lama (menunggu waktu-waktu sholat).
# Best spot di Masjidil Haram (untuk akhwat)
Kalau mau
bertemu dengan syaikh / Imam yang memimpin sholat adalah tempat sholat di sisi
sebelah kanan escalator “exit to AJYAD” (King Abdul Aziz Gate). Kenapa di sini? Karena untuk men-sholati
jenazah, Beliau (Imam) akan pindah dari Multazam ke tempat dimana jenazah itu
berada, dan lewatnya ya disini.
Alhamdulillah, selama di sana, kami beberapa kali bertemu dengan Syaikh
Sudais, setelah beliau mengimami sholat Fardhu, beliau selalu lewat tempat
sholat ini, jadi kami bisa menyapa beliau dengan salam, dan Alhamdulillah salam
kami selalu di jawab (berharap Doa dari orang sholih).
# Di Majid Nabawi, GATE-25 (Pintu Raudhah),
Menurut info dari Muthowwif kami kemarin, untuk akhwat, setiap sholat
shubuh, ada kajian yang di isi oleh Ustadzah Soraya dari Indonesia, dengan
Bahasa Indonesia, dan Ustadz Abdullah Roy dalam Bahasa Arab (minta headset
translator dari para Askar). Namun
Qadarullah, waktu kami kesana pas weekend (hari ahad) dan tidak ada kajian saat
itu. (semoga tidak salah sebut nomer Gate-nya).
# Siapkan tambahan Koper 1, isi dengan botol-botol kosong
dari Tanah Air.
Untuk apa? Untuk di isi Air Zamzam dari sana, tentunya. Karena oleh-oleh yang paling bagus
bagi kita yang pulang umroh ya Air Zamzam.
Kita berusaha untuk membawa sebanyak2nya air zamzam langsung dari sana,
jika ternyata di Bandara terkendala, ya di ikhlaskan saja untuk dibuang, atau
di berikan kepada petugas disana (menurut Ustadz), jadi tidak ada salahnya
berusaha. Alhamdulillah waktu saya
pulang, semua botol berisi air zamzam saya masukkan ke koper, di dalam
tumpukan2 baju, dengan penerbangan pesawat Saudi Airlines, tidak ada masalah, sampai ke Tanah air dengan selamat.
# Kalau bulan Ramadhan, tambah juga bawa tupperware2 besar
kosong,
Untuk apa? Untuk membawa pulang kurma-kurma sedekah yang biasanya banyak di
bagikan kepada para Jamaah, jadi dari pada di makan kenyang, di
buang sayang, bungkuuuussss… kita bawa pulang saja, untuk sanak saudara dan teman2… Alhamdulillah…
# Bawa juga sajadah yang tipis, untuk dibawa
kemana-mana.
Karena tak jarang, kalau
kita telat datang ke masjid, kita akan sholat di pelataran, atau bahkan di jalanan
(kalau di Mekkah). Jadi dengan membawa
Sajadah sendiri, in syaa Allah akan lebih aman, paling tidak kita punya alas sendiri untuk sholat.
~ Note : Tips ini sifatnya Subyektif, sesuai pengalaman & pengamatan
penulis ~
Komentar
Posting Komentar